Profil Kabupaten Banjarnegara lengkap, Sejarah, dan Daya Tarik Wisata

Profil Kabupaten Banjarnegara lengkap, Sejarah, dan Daya Tarik Wisata

11 November 2024


Profil Kabupaten Banjarnegara lengkap, Sejarah, dan Daya Tarik Wisata 

dejurnalis.com-Kabupaten Banjarnegara, yang merupakan bagian dari profil Kabupaten Banjarnegara, terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kabupaten ini kaya akan sejarah dan budaya, dengan ibu kota yang berada di Kecamatan Banjarnegara.

 Profil Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa daerah ini dikenal dengan julukan "Dawet Ayu" dan memiliki luas wilayah sekitar 1.069,73 km², yang mencakup beragam potensi alam dan pariwisata, termasuk Kawah Sikidang dan kompleks Candi Dieng. 

Dengan populasi lebih dari satu juta jiwa, mayoritas penduduk dalam profil Kabupaten Banjarnegara beragama Islam, menciptakan keunikan dalam keragaman budaya dan tradisi. Melalui motto "Manunggaling swara tumataning praja," yang berarti "Bersatu suara membangun negara," profil Kabupaten Banjarnegara menunjukkan komitmen daerah ini dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Daftar Isi

1. Pendahuluan
  Gambaran Umum Kabupaten Banjarnegara
   - Sejarah Singkat Profil Kabupaten Banjarnegara

2. Geografi
   - Lokasi dan Luas Wilayah Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Batas Wilayah dalam Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Topografi dan Iklim Profil Kabupaten Banjarnegara

3. Demografi
   - Jumlah Penduduk dalam Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Komposisi Agama di Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Bahasa yang Digunakan dalam Profil Kabupaten Banjarnegara

4. Pemerintahan
   - Struktur Pemerintahan Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Bupati dan Wakil Bupati dalam Profil Kabupaten Banjarnegara

5. Ekonomi
   - Sumber Daya Alam dalam Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Sektor Ekonomi Utama dalam Profil Kabupaten Banjarnegara

6. Pendidikan
   - Institusi Pendidikan dalam Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Tingkat Pendidikan Masyarakat dalam Profil Kabupaten Banjarnegara

7. Kesehatan
   - Fasilitas Kesehatan dalam Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Program Kesehatan dalam Profil Kabupaten Banjarnegara

8. Pariwisata
   - Destinasi Wisata Terkenal dalam Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Budaya dan Tradisi Lokal dalam Profil Kabupaten Banjarnegara

9. Transportasi
   - Sarana dan Prasarana Transportasi dalam Profil Kabupaten Banjarnegara
   - Aksesibilitas Profil Kabupaten Banjarnegara

10. Kesimpulan
    - Ringkasan Profil Kabupaten Banjarnegara

 
Profil Kabupaten Banjarnegara: Geografi dan Wilayah Banjarnegara 

Kabupaten Banjarnegara adalah wilayah yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Secara geografis, kabupaten ini memiliki koordinat 7° 12'–7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29'–109° 45'50" Bujur Timur. Dengan luas wilayah mencapai 1.069,73 km², atau sekitar 3,10% dari total luas Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Banjarnegara berbatasan dengan beberapa kabupaten lain, termasuk Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di timur, serta Kabupaten Kebumen, Banyumas, dan Purbalingga di barat. 

Profil Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa bentang alamnya dapat dibagi menjadi tiga zona berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis. Zona utara merupakan kawasan pegunungan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng dan Pegunungan Serayu Utara. Di daerah ini terdapat puncak-puncak seperti Gunung Rogojembangan dan Gunung Prahu, yang juga menjadi objek wisata dan tempat pembangkit listrik tenaga panas bumi. Wilayah ini meliputi kecamatan seperti Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, dan Batur.

Zona tengah dalam profil Kabupaten Banjarnegara adalah kawasan Depresi Serayu yang cukup subur, mencakup kecamatan Banjarnegara, Ampelsari, dan Purwanegara. Sementara itu, zona selatan merupakan bagian dari Pegunungan Serayu Selatan yang memiliki relief curam, mencakup kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, dan Sigaluh. 

Topografi Kabupaten Banjarnegara mayoritas berada di ketinggian antara 100 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Sekitar 65% wilayahnya berada pada ketinggian tersebut, dengan pembagian yang jelas antara ketinggian kurang dari 100 m, antara 100-500 m, dan lebih dari 1.000 m. Profil Kabupaten Banjarnegara juga menyebutkan bahwa Sungai Serayu mengalir ke barat dan menjadi sumber irigasi pertanian yang penting.

Iklim di Kabupaten Banjarnegara tergolong tropis, dengan curah hujan rata-rata mencapai 3.000 mm per tahun dan suhu rata-rata berkisar antara 20° hingga 26 °C. Dengan karakteristik geografi yang beragam, Kabupaten Banjarnegara memiliki potensi alam yang besar untuk pengembangan pariwisata dan pertanian, menjadikannya sebagai daerah yang menarik untuk dijelajahi dan dikembangkan lebih lanjut. 

Profil Kabupaten Banjarnegara mengungkapkan bahwa kawasan ini tidak hanya kaya akan sumber daya alam tetapi juga memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi berbasis wisata dan pertanian, yang mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.

Sejarah Kabupaten Banjarnegara

Sejarah Kabupaten Banjarnegara memiliki akar yang dalam, dimulai dari peran penting R.Tumenggung Dipoyudo IV dalam Perang Diponegoro. Dia dikenal berjasa kepada pemerintah Mataram, dan berkat usahanya, Sri Susuhunan Pakubuwono VII mengusulkannya untuk menjabat sebagai bupati di wilayah Banjar. Keputusan ini tertuang dalam Resolutie Governeor General Buitenzorg pada tanggal 22 Agustus 1831, yang mengembalikan status jabatan Bupati Banjar yang sebelumnya dihapus. Dalam konteks ini, profil Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bagaimana daerah ini mulai terstruktur secara administratif.

Permasalahan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala bagi komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini menjadi beban bagi bupati yang harus menghadiri Pasewakan Agung di Surakarta. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, diputuskan untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke selatan Sungai Serayu. Dalam perjalanan sejarah Kabupaten Banjarnegara, lokasi baru ini terletak di daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara), yang ditetapkan sebagai ibu kota baru karena luasnya persawahan yang tersedia dan lereng-lereng curam di sekitarnya.

Ibu kota yang baru ini didirikan di daerah persawahan, dan oleh karena itu, nama daerah tersebut menjadi Banjarnegara, yang mengartikan "kota sawah." Dalam profil Kabupaten Banjarnegara, penamaan ini menggambarkan kedekatan masyarakat dengan pertanian dan sumber daya alam yang melimpah. Seiring waktu, perkembangan infrastruktur dan pemerintahan mulai terlihat, yang semakin menguatkan posisi Banjarnegara sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Selama berjalannya waktu, sejarah Kabupaten Banjarnegara mencatat berbagai perubahan dan perkembangan yang signifikan. Dari awal berdirinya hingga saat ini, kabupaten ini telah mengalami banyak fase yang mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan politik. Dalam profil Kabupaten Banjarnegara, terlihat bagaimana pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Dengan latar belakang sejarah yang kaya, Kabupaten Banjarnegara tidak hanya dikenal karena potensi alam dan budaya, tetapi juga sebagai daerah yang terus bertransformasi. Setiap fase dalam sejarah Kabupaten Banjarnegara memberikan kontribusi terhadap identitas dan karakteristik unik daerah ini, menjadikannya salah satu kabupaten yang penting di Provinsi Jawa Tengah.

Lambang Banjarnegara Sebelum Diubah 

Lambang Banjarnegara sebelum diubah mencerminkan perjalanan identitas yang panjang. Pada tahun 1967, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRDGR) Kabupaten Banjarnegara meluncurkan lambang daerah ini di bawah kepemimpinan Bupati M. Soedjirno. 

Profil Kabupaten Banjarnegara menggambarkan bagaimana lambang tersebut didesain oleh Soehardjo, yang merupakan Wakil Bupati Banjarnegara periode 2006–2011. Proses pengesahan lambang resmi daerah ini memakan waktu satu tahun dan merupakan hasil dari sayembara yang diadakan pada dekade 1980-an. Mottanya, "Wani memetri rahayuning praja," berarti bertekad melestarikan kemakmuran menuju kebahagiaan bagi rakyat dan pemerintah.

Lambang Banjarnegara sebelum diubah memiliki bentuk perisai hijau dengan tepi kuning, di dalamnya terdapat berbagai simbol seperti padi, kapas, segilima merah putih, bintang, pohon beringin, gunung, dan gelombang air. Profil Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa lambang ini berfungsi sebagai identitas dan simbol kebanggaan masyarakat. Namun, pada tahun 2018, Kabupaten Banjarnegara menetapkan hari jadi yang baru, yaitu 26 Februari 1571, yang memicu rencana untuk merivisi lambang daerah.

Proses perubahan lambang Banjarnegara sebelum diubah ini masih berlangsung dan melibatkan berbagai usulan dari masyarakat. Profil Kabupaten Banjarnegara mencatat bahwa rancangan baru lambang ini muncul dalam berbagai diskusi, termasuk usulan untuk mengganti gambar beringin dengan Candi Arjuna di kompleks Candi Dieng. Meskipun beberapa pihak menilai perubahan ini berkaitan dengan kepentingan politik, lambang tersebut diharapkan tetap menjadi representasi yang kuat dari identitas daerah.

Lambang Banjarnegara setelah diubah 

Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memperkenalkan tanggal hari jadi baru, yaitu 26 Februari 1571. Dengan penetapan hari jadi tersebut, Pemkab Banjarnegara merencanakan untuk merevisi lambang Banjarnegara agar sesuai dengan tanggal yang baru itu. Pada tahun 2021, beberapa rancangan lambang Banjarnegara versi terbaru bocor di media sosial. Sekretaris Daerah Banjarnegara, Indarto, menjelaskan bahwa desain lambang Banjarnegara yang beredar ini berasal dari usulan masyarakat setempat. Namun, pihaknya menegaskan bahwa perubahan tersebut masih dalam tahap pembahasan di DPRD. Salah satu usulan yang muncul adalah penambahan dawet ayu, yang diusulkan oleh sejarawan Banjarnegara, Heni Purwono.

Di tengah pandemi, draf lambang Banjarnegara yang diusulkan oleh DPRD itu bocor, di mana gambar beringin dihilangkan dan digantikan dengan Candi Arjuna yang terletak di kompleks Candi Dieng, dengan latar belakang logo Kabupaten Banjarnegara yang didominasi oleh pegunungan atau dataran tinggi. Ketika desain ini dituduh berkaitan dengan kepentingan politik tertentu, Tuswadi, seorang ilmuwan yang tergabung dalam Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, berpendapat bahwa beringin bukanlah simbol politik. Ia menilai beringin sebagai representasi dari sila ketiga Pancasila dan tidak bisa "disandingkan dengan pohon di lambang partai".

Akhirnya, bentuk final dari lambang Banjarnegara muncul di situs resmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Februari 2022. Lambang Banjarnegara ini mempertahankan sebagian besar elemen lama, dengan tambahan Candi Arjuna di Dieng, gunung atau dataran tinggi, sawah, ladang kentang, serta Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Motto daerah yang baru adalah "sengkalan Manunggaling swara tumataning praja", yang dapat diartikan sebagai 1571 Masehi. Secara maknawi, sengkalan ini menggambarkan "Bersatu padunya masyarakat dan pemerintah dalam membangun serta menata kehidupan demi terwujudnya baldatun ṭayyibatun wa rabbun ġafūr". Lambang Banjarnegara ini kemudian dikukuhkan melalui Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2022.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 

Berikut adalah penjelasan mengenai pemerintahan di Banjarnegara:

Kabupaten Banjarnegara adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan ibu kota berada di Kecamatan Banjarnegara. Luas wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha, yang merupakan 3,10% dari luas seluruh Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Banjarnegara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sebelah timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.

Pemerintahan di Banjarnegara dipimpin oleh Muhamad Masrofi
yang menjabat sebagai penjabat bupati. Jabatan wakil bupati saat ini kosong. Sekretaris daerah Kabupaten Banjarnegara adalah Indarto. 

Dalam hal struktur pemerintahan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari beberapa partai politik yang memiliki jumlah kursi bervariasi dalam setiap periode. Pada periode 2019–2024, total anggota dewan sebanyak 50 orang. 

Kabupaten Banjarnegara juga terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Banjarnegara, dengan kecamatan terluas dan memiliki penduduk terbanyak adalah Kecamatan Punggelan. Kota-kota kecamatan yang signifikan dalam pemerintahan di Banjarnegara antara lain adalah Mandiraja, Klampok, Wanadadi, Karangkobar, dan Kalibening.

Secara keseluruhan, pemerintahan di Banjarnegara berfungsi untuk mengelola sumber daya daerah dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan fokus pada pembangunan daerah yang berkelanjutan dan kesejahteraan warganya.

Pendidikan di Banjarnegara 

Pendidikan di Banjarnegara menawarkan berbagai pilihan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Beberapa institusi yang ada di wilayah ini antara lain adalah Politeknik Banjarnegara, STIE Taman Siswa, STIMIK Tunas Bangsa, STIT Tunas Bangsa, dan STAI Tanbihul Ghofilin.

Dalam hal sekolah di Banjarnegara, data menunjukkan bahwa untuk pendidikan formal terdapat 3 TK atau RA negeri, 657 SD atau MI negeri, 95 SMP atau MTs negeri, 10 SMA atau MA negeri, dan 4 SMK negeri. Di sisi lain, untuk pendidikan di Banjarnegara yang dikelola swasta, terdapat 539 TK atau RA, 210 SD atau MI, 49 SMP atau MTs, 17 SMA atau MA, dan 13 SMK.

Secara keseluruhan, data sekolah di Banjarnegara mencatat total 542 TK atau RA, 867 SD atau MI, 144 SMP atau MTs, 27 SMA atau MA, 17 SMK, dan 3 perguruan tinggi. Ini menunjukkan beragam pilihan pendidikan di Banjarnegara yang tersedia bagi masyarakat.

Kesehatan di Banjarnegara 

Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang tersedia, termasuk rumah sakit di Banjarnegara. Salah satu rumah sakit yang menawarkan pelayanan kesehatan lengkap adalah RSUD Kabupaten Banjarnegara. Rumah sakit ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis yang mendukung pemulihan pasien.

Selain itu, RSI Bawang juga menjadi pilihan penting dalam layanan kesehatan. Dengan berbagai spesialisasi dan fasilitas yang memadai, rumah sakit di Banjarnegara ini berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

RS Imanuel Purwareja Klampok juga merupakan salah satu rumah sakit di Banjarnegara yang menawarkan berbagai layanan kesehatan. Dengan peralatan modern dan tenaga medis yang profesional, RS ini siap membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka.

Terakhir, RSU PKU Muhammadiyah Banjarnegara merupakan rumah sakit lainnya yang berfokus pada kesehatan. Dengan misi memberikan layanan kesehatan yang berkualitas, rumah sakit di Banjarnegara ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Tempat wisata di Banjarnegara 

Banjarnegara, sebuah daerah yang kaya akan keindahan alam, menawarkan berbagai tempat wisata di Banjarnegara yang menarik. Salah satunya adalah Objek Wisata Dataran Tinggi Dieng, yang terkenal dengan panorama alamnya yang menakjubkan dan hawa sejuk. Dataran Tinggi Dieng menjadi salah satu tempat wisata di Banjarnegara yang wajib dikunjungi bagi pecinta alam dan kebudayaan.

Selain itu, Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas juga menjadi pilihan menarik bagi keluarga yang ingin berwisata sambil mengenal beragam satwa. Tempat wisata di Banjarnegara ini menyediakan pengalaman interaktif yang edukatif dan menghibur.

Bagi penggemar olahraga air, Arung Jeram Sungai Serayu menawarkan petualangan seru dengan arus yang menantang. Pengalaman ini menjadi salah satu daya tarik tempat wisata di Banjarnegara yang sangat disukai oleh para pencari adrenaline.

Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman juga menjadi destinasi yang populer. Selain berfungsi sebagai infrastruktur penting, tempat wisata di Banjarnegara ini menawarkan pemandangan yang indah dan bisa menjadi lokasi yang ideal untuk bersantai dan menikmati alam.

Di kawasan Mandiraja, terdapat Curug Pitu dan Curug Muncar, dua air terjun yang menawan dan menjadi tempat wisata di Banjarnegara yang patut dikunjungi. Suara gemuruh air yang jatuh serta keindahan alam sekitar memberikan suasana yang damai dan menenangkan.

Tempat wisata di Banjarnegara juga mencakup Surya Yudha Park dan Serayu Park, dua taman rekreasi yang cocok untuk piknik bersama keluarga. Kedua tempat ini menawarkan fasilitas yang lengkap dan suasana yang asri.

Bagi penggemar hiking, Gunung Tampomas dan Gunung Lanang menyediakan trek menarik dengan pemandangan luar biasa. Ini adalah tempat wisata di Banjarnegara yang ideal untuk Anda yang ingin menikmati petualangan di alam bebas.

Selain itu, kawasan Mandiraja menawarkan Wadas Tumpang, Bukit Asmara Situk, dan Bukit Watu Sodong yang semuanya adalah tempat wisata di Banjarnegara dengan keindahan alam yang menakjubkan. Aktivitas seperti bersepeda di Bukit Rumpit Bike Park juga menjadi pilihan menarik di daerah ini.

Jangan lewatkan Mandiraja View Garden dan Bukit Sikunang yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, serta Curug Genting yang dikenal dengan keindahan air terjunnya.

The Pikas juga merupakan salah satu tempat wisata di Banjarnegara yang menyuguhkan pengalaman unik, sementara Arung Jeram Serayu kembali menawarkan pengalaman petualangan yang menantang di sungai yang indah ini.

Dengan begitu banyak tempat wisata di Banjarnegara yang menakjubkan, pengunjung pasti akan menemukan berbagai pilihan untuk menikmati liburan yang tak terlupakan. 

Transportasi di Banjarnegara 

Banjarnegara dilalui oleh jalan nasional lintas tengah Jawa yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Purwokerto dan Yogyakarta. Salah satu titik penting dalam transportasi di Banjarnegara adalah Klampok, yang merupakan persimpangan jalur menuju Purbalingga dan Banyumas. Selain itu, terdapat juga jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara dengan Pekalongan dan Batang, melintasi dataran tinggi Dieng. Daerah Mandiraja juga berperan sebagai penghubung antara Banjarnegara dengan Kebumen, semakin memperkuat sistem transportasi di Banjarnegara.

Angkutan bus antarkota yang melayani transportasi di Banjarnegara sangat beragam, termasuk jurusan Solo-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Semarang-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, dan Wonosobo-Banjarnegara-Bandung. Selain itu, ada juga layanan Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas dan Banjarnegara-Jakarta, yang memudahkan akses transportasi di Banjarnegara untuk menuju ke berbagai tujuan di luar daerah.

Stasiun di Banjarnegara

Dalam hal transportasi kereta api, Kabupaten Banjarnegara memiliki 15 stasiun yang terletak di Jalur kereta api Purwokerto–Wonosobo, meskipun saat ini stasiun-stasiun tersebut tidak beroperasi. Beberapa stasiun di Banjarnegara yang tercatat antara lain adalah Stasiun Banjarnegara, Stasiun Purwareja, dan Stasiun Mandiraja. Selain itu, terdapat juga Stasiun Bawang, Stasiun Sigaluh, dan Stasiun Gumiwang yang menambah daftar stasiun di Banjarnegara.

Halte-halte seperti Halte Gandulekor, Halte Binorong, dan Halte Mantrianom juga termasuk dalam jaringan transportasi di Banjarnegara. Di samping itu, Stasiun Singomerto, Stasiun Perigi, Stasiun Sokanandi, Stasiun Tunggoro, Stasiun Bandingan, dan Stasiun Bojanegara (Banjarnegara) melengkapi daftar stasiun di Banjarnegara, meski tidak beroperasi saat ini. Ketersediaan stasiun ini menunjukkan potensi transportasi di Banjarnegara yang bisa dikembangkan lebih lanjut di masa depan.

Profil Kabupaten Banjarnegara: Daftar Desa, Kelurahan, dan Kecamatan di Banjarnegara 

Kabupaten Banjarnegara, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memiliki 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa. Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara termasuk Banjarmangu, Banjarnegara, Batur, Bawang, Kalibening, Karangkobar, Madukara, Mandiraja, Pagedongan, Pagentan, Pandanarum, Pejawaran, Punggelan, Purwanegara, Purworejo Klampok, Rakit, Sigaluh, Susukan, Wanadadi, dan Wanayasa. Profil Kabupaten Banjarnegara mencakup desa-desa seperti Banjarkulon, Banjarmangu, Beji, Gripit, Jenggawur, Kalilunjar, Kendaga, Kesenet, Majatengah, Paseh, Pekandangan, Prendengan, Rejasari, Sigeblok, Sijenggung, dan Sijeruk yang semuanya berada di Kecamatan Banjarmangu.

Kecamatan Banjarnegara sendiri terdiri dari kelurahan Argasoka, Karangtengah, Krandegan, Kutabanjarnegara, Parakancanggah, Semampir, Semarang, Sokanandi, dan Wangon, serta desa Ampelsari, Cendana, Sokayasa, dan Tlagawera. Dalam profil Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Batur dikenal dengan desa Bakal, Batur, Dieng Kulon, Karangtengah, Kepakisan, Pasurenan, Pekasiran, dan Sumberejo. 

Selain itu, Kecamatan Bawang di Kabupaten Banjarnegara terdiri dari desa Bandingan, Bawang, Binorong, Blambangan, Depok, Gemuruh, Joho, Kebondalem, Kutayasa, Majalengka, Mantrianom, Masaran, Pucang, Serang, Wanadri, Watuurip, Winong, dan Wiramastra. Kecamatan Kalibening mencakup desa Asinan, Bedana, Gununglangit, Kalibening, Kalibombong, Kalisat Kidul, Karang Anyar, Kasinoman, Kertasari, Majatengah, Plorengan, Sembawa, Sidakangen, Sikumpul, Sirukem, dan Sirukun.

Di Kecamatan Karangkobar, ada 13 desa yang termasuk dalam profil Kabupaten Banjarnegara, yaitu Ambal, Binangun, Gumelar, Jlegong, Karanggondang, Karangkobar, Leksana, Pagerpelah, Pasuruhan, Paweden, Purwodadi, Sampang, dan Slatri. Kecamatan Madukara terdiri dari kelurahan Kenteng dan Rejasa serta desa Bantarwaru, Blitar, Clapar, Dawuhan, Gununggiana, Kaliurip, Karanganyar, Kutayasa, Limbangan, Madukara, Pagelak, Pakelen, Pekauman, Penawangan, Petambakan, Rakitan, Sered, dan Talunamba.

Kecamatan Mandiraja, yang merupakan bagian dari profil Kabupaten Banjarnegara, terdiri dari desa Banjengan, Blimbing, Candiwulan, Glempang, Jalatunda, Kaliwungu, Kebakalan, Kebanaran, Kertayasa, Mandirajakulon, Mandirajawetan, Panggisari, Purwasaba, Salamerta, Simbang, dan Somawangi. Kecamatan Pagedongan mencakup desa Duren, Gentansari, Gunungjati, Kebutuhduwur, Kebutuhjurang, Lebakwangi, Pagedongan, Pesangkalan, dan Twelagiri.

Dalam Kecamatan Pagentan, ada desa Aribaya, Babadan, Gumingsir, Kalitlaga, Karangnangka, Karekan, Kasmaran, Kayuares, Larangan, Majasari, Metawana, Nagasari, Pagentan, Plumbungan, Sokaraja, dan Tegaljeruk. Di Kecamatan Pandanarum, profil Kabupaten Banjarnegara mencakup desa Beji, Lawen, Pandanarum, Pasegeran, Pingit Lor, Pringamba, Sinduaji, dan Sirongge.

Kecamatan Pejawaran memiliki desa Beji, Biting, Condong Campur, Darmayasa, Gembol, Giritirta, Grogol, Kalilunjar, Karangsari, Panusupan, Pegundungan, Pejawaran, Ratamba, Sarwodadi, Semangkung, Sidengok, dan Tlahap. Sedangkan Kecamatan Punggelan memiliki desa Badakarya, Bondolharjo, Danakerta, Jembangan, Karangsari, Kecepit, Klapa Mlaya, Petuguran, Punggelan, Purwasana, Sambong, Sawangan, Sidarata, Tanjungtirta, Tlaga, dan Tribuana.

Di Kecamatan Purwanegara, desa-desa yang termasuk dalam profil Kabupaten Banjarnegara adalah Danaraja, Gumiwang, Kaliajir, Kalipelus, Kalitengah, Karanganyar, Kutawuluh, Merden, Mertasari, Parakan, Petir, Pucungbedug, dan Purwonegoro. Kecamatan Purworejo Klampok mencakup desa Kalilandak, Kalimandi, Kaliwinasuh, Kecitran, Klampok, Pagak, Purworejo, dan Sirkandi.

Kecamatan Rakit terdiri dari desa Adipasir, Badamita, Bandingan, Gelang, Kincang, Lengkong, Luwung, Pingit, Rakit, Situwangi, dan Tanjunganom. Kecamatan Sigaluh mencakup kelurahan Kalibenda dan desa Bandingan, Bojanegara, Gembongan, Karangmangu, Kemiri, Panawaren, Prigi, Pringamba, Randegan, Sawal, Sigaluh, Singomerto, Tunggara, dan Wanacipta.

Kecamatan Susukan di Kabupaten Banjarnegara terdiri dari desa Berta, Brengkok, Derik, Dermasari, Gumelem Kulon, Gumelem Wetan, Karangjati, Karangsalam, Kedawung, Kemranggon, Pakikiran, Panerusan Kulon, Panerusan Wetan, Piasa Wetan, dan Susukan. Di Kecamatan Wanadadi, terdapat desa Gumingsir, Kandangwangi, Karangjambe, Karangkemiri, Kasalib, Lemahjaya, Linggasari, Medayu, Tapen, Wanadadi, dan Wanakarsa.

Kecamatan Wanayasa memiliki desa Balun, Bantar, Dawuhan, Jatilawang, Karangtengah, Kasimpar, Kubang, Legoksayem, Pagergunung, Pandansari, Penanggungan, Kalideres, Susukan, Suwidak, Tempuran, Wanaraja, dan Wanayasa. Semua kecamatan ini memberikan gambaran lengkap dalam profil Kabupaten Banjarnegara, mencakup seluruh desa dan kelurahan yang ada.


sumber : referensiberita.com,Wikipedia, neacourse