Gen Z Tak Lagi Pakai Google untuk Cari Info di Internet, Apa Gantinya?
dejurnalis.com-Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini tidak lagi mengandalkan mesin pencari Google untuk mendapatkan informasi. Mark Shmulik, analis internet di Bernstein Research, menyatakan bahwa para Gen Z dan generasi yang lebih muda lebih memilih platform alternatif dalam mencari informasi. Menurut Shmulik, "Selamat tinggal Google. Audiens yang lebih muda melakukan 'pencarian', bukan 'googling'," seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia pada 12 September 2024.
Kebiasaan ini semakin jelas terlihat ketika kita melihat bahwa 45 persen Gen Z kini cenderung menggunakan pencarian sosial di platform seperti TikTok dan Instagram, alih-alih mengandalkan Google. Hal ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam cara generasi muda mencari rekomendasi, baik untuk restoran maupun produk.
Prabhakar Raghavan, wakil presiden senior Google, juga mengakui dalam konferensi Fortune's 2022 Brainstorm Tech bahwa banyak anak muda saat ini lebih suka mencari informasi melalui platform sosial. Dia mengungkapkan, "Sekitar 40 persen anak muda, ketika mereka mencari tempat untuk makan siang, mereka tidak membuka Google Maps atau Search. Mereka pergi ke TikTok atau Instagram." Ini menunjukkan bahwa media sosial telah mengambil peran penting dalam pencarian informasi, terutama di kalangan generasi muda.
Menurut data GWI Core, pada tahun 2023, sekitar 52 persen Gen Z mengatakan mereka menggunakan media sosial sebagai mesin pencari utama untuk merek, produk, dan layanan. Situs media sosial seperti Instagram dan TikTok juga menjawab kebiasaan Gen Z yang gemar mencari barang untuk dibeli secara online dengan platform e-commerce mereka sendiri dan penyesuaian iklan.
Google, menyadari perubahan ini, telah melakukan sejumlah inovasi untuk menarik kembali pengguna dari generasi muda. Raghavan mencatat bahwa "perjalanan dimulai dalam bentuk yang berbeda dari sebelumnya, yakni bentuk gambar dan visual." Google sedang mengembangkan kacamata augmented reality yang dilengkapi fitur "multi search" untuk memungkinkan pengguna mencari menggunakan gambar dan teks secara bersamaan.
Inovasi-inovasi ini menunjukkan usaha Google untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru pengguna muda dan menciptakan ekspektasi yang benar-benar baru di dunia pencarian informasi online.
Sumber berita :cnnindonesia.com
sumber foto :google.com