Biografi Filsuf Anaximander

Biografi Filsuf Anaximander

10 Maret 2022

Anaximander lahir sekitar tahun 610 sebelum masehi dan meninggal pada 546 sebelum masehi.

Thales, filsuf Yunani kuno ternama, disebut sebut merupakan paman sekaligus guru dari  Anaximander.

Menurut beberapa sumber, Anaximander pernah menjadi kepala sekolah filsafat di Miletus menggantikan sang paman.

Pemikiran Anaximander

Tak banyak sumber yang berkisah tentang riwayat hidupnya. Bahkan, karya karyanya hanya sedikit sekali yang bisa diabadikan.

Salah satu filsuf yang mengabadikan karya Anaximander adalah Aristoteles. Dari situ, diketahui bahwa Anaximander merupakan filsuf alam Yunani kuno yang mengkaji astronomi dan geografi.

Dalam pemikiran di bidang astronomi, Anaximander menyatakan bahwa bumi berbentuk silinder dan  sebagai pusat tata surya. Sementara benda benda langit mengelilinginya. Argumen ini disandarkan pada konsep geometri dan perhitungan matematis.

Ia juga yakin bumi punya konsep keseimbangan, sehingga tak jatuh. Kelak, konsep ini menginspirasi terciptanya teori gravitasi.

Pemikiran Anaximander bisa dikatakan agak berbeda dari kebanyakan orang Yunani kala itu.

Ketika mayoritas beranggapan bahwa bumi ditopang dewa titan bernama Atlas, Anaximander lebih suka berpikir ilmiah untuk menjelaskan posisi bumi maupun fenomena alam.

Anaximander juga punya ketertarikan di bidang geografi. Dia suka menjelajah dan berhasil temukan Apollonia, sebuah pemukiman di pesisir laut hitam. Dia juga disebut sebut sebagai salah satu pembuat peta pertama di dunia.

Dicatatnya dengan detail setiap tempat yang dikunjungi, kemudian menuliskanya dalam bentuk prosa.

Pemikiran Tentang Alam Semesta dan Asal Muasal Kehidupan

Pemikiran Anaximander tentang alam semesta cukup menarik. Menyatakan bahwa segala hal asalnya dari “apeiron” atau dari yang tak terbatas.

Apeiron ini juga mencipta benda benda di semesta seperti planet, matahari, bulan, bintang dan lain lain.

Menurut Anaximander, awalnya apeiron asalnya dari unsur berlawanan yang terus bertumbukan satu sama lain. Hingga akhirnya menciptakan unsur panas yang membalut unsur dingin.

kemudian, yang dingin jadi cair dan beku.  Ketika yang panas membalut dingin itu berpencar, maka terurai dan terciptalah planet, bintang-bintang, matahari dan benda benda lainnya.

Dan bumi ketika awalnya berselimut dingin (lautan), kemudian sebagianya mengering karena adanya panas (matahari) dan menjadi daratan.

Dia juga berpandangan bahwa kehidupan berasal dari air (lautan) dan makhluk hidup pertama juga berasal dari sana, kemudian berevolusi menjadi berbagai jenis.

Karya lainnya dari Anaximender adalah membuat jam matahari. Dengan jam ini, memungkinkan untuk menentukan waktu dan arah mata angin. Dia juga
berkontribusi besar konsep trigonometri.